EVALUASI PEMBELAJARAN 2
(Pengalaman menarik seputar penilaian pembelajaran)
Pengalaman
menarik yang berkaitan dengan penilaian pembelajaran saya alami ketika duduk di
bangku SMA kelas 11. Saya mengambil jurusan IPA. Pada kurikulum pembelajaran
jurusan IPA terdapat mata pelajaran IPS Sejarah. Alokasi waktu untuk mata
pelajaran IPS Sejarah hanya 1jp per minggu (1jp setara dengan 45menit). Materi
pembelajaran IPS Sejarah untuk jurusan IPA juga tidak terlalu kompleks. Waktu
itu, guru IPS Sejarah mengadakan ujian lisan dadakan untuk kelas saya. Setiap
siswa akan mendapatkan 10 pertanyaan dan pertanyaan antar siswa berbeda. Sesuai
dengan urutan presensi, saya mendapat giliran di akhir. 10 pertanyaan yang
diberikan kepada siswa merupakan pertanyaan hafalan. Pada dasarnya saya menyadari
bahwa kemampuan menghafal saya kurang baik. Pada ujian lisan tersebut saya
menjawab 6 pertanyaan dengan benar dari 10 pertanyaan yang diberikan. Hal
menarik yang masih saya ingat sampai sekarang adalah pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan dalam ujian lisan kebanyakan tidak ada di muatan materi IPS Sejarah
untuk jurusan IPA. Lalu bagaimana siswa bisa menjawab? Ketika ujian lisan
berlangsung, banyak siswa berkerumun di belakang guru IPS Sejarah. Mereka
berusaha membantu siswa lain yang sedang diberi pertanyaan oleh guru. Begitu
juga ketika giliran saya diberi ujian lisan, teman-teman membantu saya menjawab
pertanyaan.
Hal-hal
yang sudah sesuai dengan prinsip penilaian :
- Penilaian yang direncanakan. Ujian lisan yang dilaksanakan mungkin sudah direncakan oleh guru meskipun rencana tersebut tidak diketahui oleh siswa.
- Evaluasi sebagai proses pembelajaran di kelas
- Membantu siswa berefleksi tentang apa yang sudah baik dan apa yang harus diperbaiki. Pada akhirnya saya menarik kesimpulan bahwa saya harus memperluas pengetahuan saya tentang IPS Sejarah.
Hal-hal
yang belum sesuai dengan prinsip penilaian :
- Tidak fokus pada proses siswa belajar
- Tidak sesuai dengan tujuan dan indikator kompetensi yang akan dicapai
- Evaluasi yang dilakukan belum menunjukkan keberhasilan guru dalam mengajar
- Tidak bersifat membangun dan membangkitkan motivasi, tetapi menjatuhkan
Pengalaman
lain yang cukup menarik juga saya alami saat pelajaran IPS Sejarah berlangsung.
Guru memberi tugas untuk menggambar peta Indonesia di buku tulis. Kebetulan
saya mempunyai kemampuan menggambar yang tidak buruk sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas dalam waktu yang cepat sekitar 15 menit. Teman sebangku
saya juga menyelesaikannya dengan cepat sedangkan siswa yang lainnya masih
sibuk menggambar. Waktu itu saya duduk di bangku paling belakang di pojokan
kelas. Agar tidak mengganggu siswa yang lainnya, saya dan teman saya membaca
buku. Beberapa menit kemudian bu guru berkeliling memerika tugas siswa. Saya
dan teman saya tidak menyadari kalau bu guru sedang berkeliling. Tiba-tiba
telinga saya dan telinga teman saya dijewer oleh bu guru (sakit sekali
rasanya). Tanpa bertanya bu guru pun memarahi kami dengan alasan tidak
mengerjakan tugas yang diberikan. Dengan ketakutan saya dan teman saya
menunjukkan tugas yang sudah selesai. Setelah melihat bahwa kami sudah
menyelesaikan tugas, bu guru pun kembali ke tempat duduknya tanpa mengatakan
apa-apa.
Hal-hal
yang sudah sesuai dengan prinsip penilaian :
- Penilaian yang sudah direncanakan.
- Evaluasi sebagai proses pembelajaran di kelas. Tugas yang dikerjakan siswa merupakan bahan untuk evaluasi.
- Fokus pada proses siswa belajar
- Sesuai dengan tujuan dan indikator kompetensi yang akan dicapai
- Menunjukkan keberhasilan guru dalam mengajar
Hal-hal
yang belum sesuai dengan prinsip penilaian :
- Tidak bersifat membangun dan membangkitkan motivasi, tetapi membuat saya menjadi takut selesai mengerjakan lebih cepat.
- Tidak membantu siswa berefleksi tentang apa yang sudah baik dan apa yang harus diperbaiki.